Selasa, 26 Maret 2013

IT FOR BUSINESS



Artikel Mata Kuliah
IT For Business Tentang Prospek E-Commerce Di Indonesia Dan Di Dunia
Oleh: Yeyen Nur Fadhillah /1174504/ EI/ IV/ C


PROSPEK E-COMMERCE DI INDONESIA DAN DI DUNIA

1.      Prospek E-Commerce di Indonesia
Di masa yang semakin global, internet  menjadi salah satu media pemasaran dan penjualan yang cepat, murah dan daya jangkau yang luas hingga dapat menghubungkan seluruh negara di dunia. Dengan semakin dikenalnya internet pada akhir 90-an, bermunculanlah berbagai online shop yang menawarkan produk melalui website yang dirancang untuk dapat melakukan transaksi secara online.
Mengambil  Detik.com, Chairman Sharing Vision Dimitri Mahayana dari Lembaga Riset Telematika Sharing Vision menyatakan bahwa perdagangan melalui internet di Indonesia pada 2009 telah mencapai 3,4 juta dolar atau setara dengan Rp 35 triliun. Jumlah ini tentu sebuah angka fantastis yang menunjukkan potensi besar dari sistem e-commerce di Indonesia. Namun jika melihat angka penjualan ritel e-commerce di Amerika, pada kwartal I 2010, capaian E-Commerce di Indonesia tersebut hanya mampu mencapai 10 persen dari total transaksi yang terjadi di AS, atau sejumlah 34 miliar dolar.
Menurut Head of Investor Relations MNC Online Division David Audy, para pengguna internet di Indonesia masih harus mengalami “penyesuaian” dikenalnya internet dengan sistem e-commerce di Indonesia. Dengan kata lain, calon customers masih membutuhkan pembelajaran transaksi online agar benar-benar yakin untuk membelanjakan uangnya secara online yang menyajikan kemudahan.
Jumlah penjual dan pembeli online di Indonesia memang terus meningkat dari waktu ke waktu. Dari pantauan cepat, DTO memperkirakan bahwa jumlah penjual online dan pengguna internet lain adalah 1:500 orang, atau 1 orang merchant setiap 500 orang pengguna internet. Asumsi ini tentu dapat menjadi tolok ukur lain potensi e-commerce di Indonesia yang masih menyisakan peluang besar. Namun menurut David, para merchant online perlu lebih “jor-joran” mengenalkan sistem e-commerce di Indonesia. Dengan pasar pengguna internet yang diperkirakan berjumlah 35-50 juta pengguna, merchant tak hanya perlu mengenalkan sistem e-commerce pada calon pembeli online, tetapi juga menarik calon pembeli offline lewat promosi dan edukasi pasar.
Electronic Commerce (E-Commerce) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet di mana proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet.
Bagi konsumen yang menggunakan E-Commerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Tidak ada lagi berlama-lama mengelilingi pusat pertokoan untuk mencari barang yang diinginkan. Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui E-Commerce biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini. (wikipedia)
Prospek Perkembangan e-commerce di Indonesia yang terus menanjak, ini tentu berkaitan erat dengan daya dukung dunia IT sendiri. E-commerce di Indonesia masih memiliki potensi untuk berkembang pesat. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, yakni:
ü  Akses internet semakin murah dan cepat, yang akan meningkatkan jumlah pengguna internet.
ü  Dukungan dari sektor perbankan yang menyediakan fasilitas internet.
ü  Banking maupun sms banking, yang akan mempercepat proses transaksi.
ü  Biaya web hosting yang semakin murah.
ü  Semakin mudah dan murahnya membangun situs E-commerce yang didukung.
ü  Dengan tersedianya berbagai software open source, seperti osCommerce, Magento, dan lain-lain.


2.      Prospek E-Commerce di Dunia
Penggunaan internet yang mengalami perkembangan yang sedemikian luasnya, pengguna internet global sendiri menurut International Telecommunication Union (ITU) mencapai angka 2, 421 miliar pada 2011 dari 2, 044 miliar pada tahun sebelumnya. Terlihat dari kemajuan teknologi yang terjadi tentunya telah memberikan dampak yang cukup besar bagi perkembagan aspek kehidupan lain terutama dari bidang ekonomi (perdagangan). Banyak hal yang bias dilakukan dengan internet terutama dalam hal perdagangan yakni dengan istilah E-Commerce. Perdagangan elektronik atau E-Commerce (Electronic commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang  dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet  atau televisiwww, atau jaringan komputer lainnya.
Namun pada perkembangannya E-Commerce tidak hanya dalam segi penjualannya saja namun menjadi suatu sebuah sistem pengendali dalam suatu bisnis seperti data base dalam karyawan, keuangan dll. E-Commerce telah menjamur keberbagai belahan dunia, hal ini ditandai dengan munculnya situs web E-Commerce yang terkenal seperti amazon, e-bay di Amerika dan Ali Baba.com di China, bahkan di negara kita ada Toko Bagus dan berniaga.com yang bahkan bisa membuat iklan di televisi. Jika berbicara perkembangan E-Commerce jangan hanya berfikir memiliki produk lalu ditayangkan di web dan ada yang berminat lalu dijual.
E-Commerce terdapat banyak hal seperti program afiliasi, penjualan jasa keuangan, jasa translate, analisis data, menjadi pengiklan di web dan lain-lain. Beberapa seperti jasa keuangan seperti paypal, payza, liberte reverse, bahkan yang lebih keren lagi adalah kita bisa berdagang valuta asing di Internet. Jadi bagaimana perkembangannya, maka bisa dibilang ini begitu luar biasa di berbagai dunia. Bahkan berbagai perusahaan internet di dunia seperti facebook, twitter bisa dikatakan telah melakukan E-Commerce karena menjual jasa perkenalan teman kepada masyarakat dunia. Dan beberapa dari pendirinya bahkan telah menjadi milyader berdasarkan website yang mereka buat.
Dengan adanya E-Commerce, negara-negara yang ekonominya lebih rendah bisa menaikkan devisa mereka melalui berjualan online sebagai contoh adalah di Ali Baba.com, kita bisa menjual barang secara ekspor, melalui penwarannya yang bisa menggunakan L/C. dan yeng lebih menarik lagi adalah menggunakan jasa keuangn seperti paypal dalam melakukan pembelian dan perdagangannya. Dalam hal ini tentunya opini-opini kreatif yang dapat memunculkan prospek yang luar biasa di dunia.
Selain seperti yang disebutkan di atas, perkembangan E-commerce di Indonesia bahkan di dunia tentu harus di dukung juga oleh adanya peraturan yang dapat melindungi konsumen dari kerugian yang disebabkan penipuan, credit card fraud, dan berbagai potensi kerugian lainnya. Dengan demikian konsumen dapat berbelanja online secara aman dan nyaman.